Senin, 27 Maret 2017

Meneladani Khalifah Umar bin Khattab

Nama lengkap Umar bin Khattab adalah Umar bin Abdul Uzza. Dia dilahirkan setelah 13 tahun kelahiran Nabi Muhammad. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Quraisy.
Kedudukan Umar bin Khattab dalam masyarakat Quraisy
Umar berasal dari Bani ‘Adi. Dia terkenal sebagai sosok yang pemberani, gagah, tegas, cerdas dan berpengetahuan luas. Sebelum masuk Islam ia merupakan musuh kaum muslimin. Dia sangat memusuhi rasulullah dan tidak segan-segan membunuh Bani ‘Adi yang ketahuan masuk Islam.
Kisah masuknya Umar bin Khattab dalam agama Islam.
Umar selalu menghalang-halangi dakwah rasulullah. Suatu ketika kebencian Umar terhadap Rasulullah telah memuncak. Dia berniat mendatangi Rasulullah. Ketika akan menyerang Rasulullah, di jalan Umar bertemu Nu'aim bin Abdullah. Nu'aim berkata padanya bahwa Fatimah adik Umar dan suaminya yang bernama Sa'id bin Zaid telah masuk islam. Mendengar berita itu Umar marah besar dan seketika itu juga ia mendatangi rumah Fatimah.
Ketika di rumah adiknya, Umar mendengar bacaan Al Quran yang dibaca Fatimah. Umar marah dan berusaha merebut Al Quran yang dibaca fatimah. Fatimah mengijinkan dengan syarat Umar mau mencuci dirinya. Setelah membaca Surat Taha ayat 1-8  Umar terharu dengan keindahan bahasa Al Quran. Setelah itu Umar bergegas menemui Rasulullah untuk mrnyampaikan keislamannya.
Sebelumnya rasulullah telah berdoa " Ya Allah, kuatkanlah islam dengan masuknya salah satu dari dua Umar". Yang dimaksud adalah Umar bin Khattab dan Umar bin Hasyim (Abu Jahal).
Setelah Umar masuk islam maka ia meminta Rasulullah agar tidak lagi berdakwah secara sembunyi. Dia pun menjadi orang yang gigih dan berani membela Rasulullah dalam menyampaikan ajaran Islam. Umar manantang siapa saja yang manyakiti Rasulullah dan umat Islam akan berhadapan dengannya. Ketika akan berhijrah ke madinah, Umar adalah satu-satunya sahabat yang berani berhijrah secara terang-terangan. Karena ketegasannya dalam berpendirian dia mendapat julukan Abu Hafs. Dia juga mendapat julukan Al Faruq yang artinya orang yang membedakan antara yang benar dan yang salah.
Terpilihnya Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua.
Ketika Abu Bakar masih terbaring sakit, dia memanggil tokoh-tokoh terkemuka dari kalangan Ansar dan Muhajirin kemudian bermusyawarah bersama para sahabat lain dan menunjuk Umar bin Khatab sebagai penggantinya.
Jasa kepemimpinan Umar bin Khattab:
  1. pembenahan peradilan islam.
  2. mendaftar seluruh kekayaan pejabat negara.
  3. memberi gaji para imam dan
muazin.

  • pendirian baitul mal (rumah harta).
  • penghapusan pembagian tanah rampasan perang.
  • pembangunan terusan-terusan sebagai sarana pengairan/ irigasi.
  • penetapan kalender hijriyyah.
  • membentuk kementrian.
  • membuat mata uang.
  • membentuk pasukan keamanan.

  • Umar bin Khattab wafat
    Umar memerintah selama 10 tahun 6 bulan.  Umar wafat karena dibunuh oleh budak Persia bernama Abu Lu'lu'ah atau Fairus. Ia terbunuh ketika akan berjamaah salat subuh. Jenazahnya dimakamkan di samping Rasulullah dan Abu bakar. Umar meninggal pada tanggal 26 Zul Hijjah 23 H /  3 Nopember 644 M dalam usia 63 tahun. Khalifah pengganti Umar bin Khattab adalah Usman bin Affan.
    Sejak sebelum masuk Islam, sifat pemberani telah dimiliki Umar bin Khattab. Perbedaannya, jika sebelum masuk Islam keberanian Umar digunakan untuk memusuhi Islam, namun setelah masuk Islam keberanian tersebut untuk melindungi Islam. Keberanian Umar nampak ketika dia akan berhijrah. Dia menantang kaum kafir Quraisy yang menghalangi perjalanan hijrahnya maka dia tidak segan-segan untuk membunuhnya.
    Keberanian perlu kita miliki dalam membela kebenaran. Meskipun akibat dari perbuatan kita dapat membuat kita celaka namun demi kebenaran kita harus berani melakukannya. Rintangan untuk menyampaikan kebenaran sangat besar, oleh karena itu kita harus memiliki keberanian yang besar pula untuk selalu membela kebenaran.
    Adil
    Saat ini untuk menemukan seorang pemimpin yang adil sangat sulit. Apalagi pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat seperti Umar bin Khattab, tidaklah mudah.
    Suatu malam Umar bin Khattab berjalan-jalan sendirian untuk melihat kondisi rakyatnya. Sampai di sebuah rumah dia mendengarkan anak kecil menangis dan tidak berhenti-berheti. Setelah tangis anak itu berhenti, Umar bin Khattab mengetuk pintu rmah tersebut. Dia bertanya pada seorang perempuan yang membukakan pintu mengenai alasan anak tersebut menangis. Kata perempuan tadi anak tersebut menangis karena kelaparan. Umar melihat ada api di dapur dan di atasnya terdapat panci. Ketika dibuka Umar isi panci tersebut adalah batu. Ternyata ibu tadi ingin menentramkan hati anaknya agar anaknya mengira sebentar lagi makanan akan masak. 

    Melihat kejadian itu Umar meneteskan air mata dan merasa berdosa karena mengnggap dirinya tidak dapat menjadi pemimpin yang mampu menyejahterakan rakyatnya. Dia kemudian bergegas pergi ke baitul mal untuk mengambil sekarung gandum dan dipanggulnya sendiri untuk diberikan kepada keluarga tadi.
    Sederhana
    Umar bin Khattab adala sahabat yang terkenal dengan kesederhanaannya. Meskipun menjadi seorang khalifah namun dia tidak memiliki pengawal. Kesederhanaannya juga terlihat dari caranya berpakaian. Pakaian yang dimiliki Umar bin Khattab hanya dua potong. Ketika pakaian itu sobek Umar pun tidak malu untuk menjahitnya sendiri dan memakainya kembali.

     Artikel lengkapnya klik disini
    Share:

    0 komentar:

    Posting Komentar